Pemuda berusia 23 tahun, M Adi Pradana alias Dana (23) tewas mengenaskan dan mayatnya dibakar oleh kakak serta ibu tirinya di daerah Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, pada Minggu, 25 Agustus 2019.
Dana tewas dibunuh dan dibakar bersama ayah kandungnya, Edi Chandra Purnama (54).
Dana merupakan mahasiswa aktif di Universitas Nasional (Unas), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, angkatan 2016.
Dana merupakan sosok remaja yang memiliki bakat sebagai beatboxer atau seniman musik yang menggunakan instrumen mulut untuk menghasilkan suara yang berbedai-beda.
Berdasarkan hasil penelusuran Okezone dari akun Instagram milik Dana, @prvdana_, dia mengunggah sebuah postingan yang mengharukan untuk terakhir kalinya.
Dalam unggahannya, Dana menuliskan:
“Tell me the story about: How the sun loved the moon so much, He died every night to let her breathe,” tulis Dana di media sosialnya.
Kalimat itu memang bukan hasil karya Dana karena bisa dengan mudah ditemukan di jagat dunia maya.
Namun makna tulisan tersebut menunjukkan perasaannya yang sedang kasmaran, terlebih diunggah bersamaan dengan foto bersama kekasihnya. Tulisan itu diunggahnya pada 1 Agustus 2019.
Berbagai ungkapan duka datang dari rekan-rekan Dana maupun warganaet di kolom komentar unggahan tersebut.
Salah satunya yakni pemilik akun @pamungkasaditya027 yang mendoakan agar rekannya tenang di haribaan Allah SWT.
“Dan yang tenang di sana ya, semoga lu bahagia ditempatkan yang paling sempurna dipangkuan Allah SWT,” tulisnya.
Netizen lain dengan akun @gegemanyo juga mendoakan agar almarhum ditempatkan di tempat terbaik.
“SELAMAT JALAN ! Sumpah ibu tiri lo JAHAT BANGET,” tulisnya di kolom komentar Instagram Dana.
Edi Chandra Purnama (54) dan M Adi Pradana alias Dana (24) jadi korban pembunuhan berencana. Otak pelaku pembunuhan tersebut ialah AV (35), yang tidak lain istri dan ibu tiri korban.
Selain itu, AK bekerja sama dengan anak kandungnya KV, dalam pembunuhan berencana tersebut.
Pelaku sengaja menyewa empat orang eksekutor untuk menculik suami dan anak tirinya di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kemudian, oleh para eksekutor, korban dieksekusi dan dibawa ke SPBU Cirendeu dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Setelah itu para eksekutor menyuruh AK untuk mengambil mobil yang berisi jenazah kedua korban.
Kemudian, pada Minggu 24 Agustus 2019 pagi, pelaku AK memboyong jasad kedua korban bersama anak kandungnya, KV ke wilayah Cidahu, Sukabumi.
Dalam perjalanan, mereka sempat membeli bensin dalam botol dengan niat untuk membakar kedua korban.
Di sana, pelaku tega membakar kedua korban yang berada di dalam mobil dengan maksud untuk menghilangkan jejak kejahatan.
Pembunuhan tersebut diduga dilatarbelakangi adanya permasalahan rumah tangga dan utang-piutang.
Sumber: okezone.com
0 Comments