Senaskah surah Yasin yang masih utuh, milik penumpang Lion Air JT610 yang terhempas isnin lalu ditemui di lokasi pencarian di perairan Karawang, Jawa Barat.
Ketua Bahagian Perhubungan Awam, Polis Indonesia (Polri), Brigjen Dedi Prasetyo memberitahu, saat melakukan pencarian, penyelam dari Polri menemukan sejumlah barang milik penumpang.
“Pagi tadi, kita menyelam kita menjumpai lima baju. Kemudian kita menjumpai seat belt, dan terdapat buku Yasin,” kata Dedi di Perairan Karawang, Jawa Barat.
Bagaimanapun, surah Yasin tersebut masih berada dalam keadaan utuh, walau di beberapa bahagian terlihat lusuh.
Kelihatan jelas tertera tulisan berbahasa Arab warna hitam yang masih terang, dengan warna dasar kertas hijau muda walau sudah berhari-hari ia ditenggelamkan air laut.
Ujar Dedi, Polri mengerahkan 18 penyelam dalam operasi pencarian itu. Jika situasi di lokasi pencarian berada dalam keadaan baik, waktu untuk menyelam adalah sekitar 15 minit dengan kedalaman 35 meter.
“Kalau lebih dari 15 minit membahayakan keselamatan penyelam,” kata Dedi.
Difahamkan, satu pasukan akan menurunkan empat penyelam. Apabila berada di titik pencarian, dua penyelam akan turun ke dasar. Setelah 15 minit kemudian, dua penyelam akan naik semula ke atas dan bergantian dengan dua penyelam seterusnya.
“Hari ini sedikit lebih sukar dibanding dari kemarin. Arus bawah, arus atas, cukup kuat. Kelmarin, arus atas ke timur, arus bawah ke barat. Jadi itu salah satu penyebab penyelam kita mengalami kesulitan,” kata Dedi.
Reaksi netizan:
“Allah jaga Al-Quran. Siapa kita nak menidakkan takdir? Kita tak selalunya aman makmur dan bebas bencana seperti negara2 jiran. Bila masa sahaja Allah boleh ambil Malaysia ni.
Bawa2 bertaubat sementara masih hidup. Hidup ni jangan cabar Allah. Kita yang melarang perkara2 tak baik bukannya menyibuk tapi kalo Allah nak turunkan bala, Allah turunkan utk semua. Tak pilih2 mana beriman atau tak. Semua kena.”
“Itu adalah Al Quran berbentuk fizikal (kertas bertulisan) yang kekal tidak musnah,
Apatah lagi jika Al Quran yg berbentuk rohani (amalan membaca Al Quran) maka ia akan kekal dengan kita sehingga ke dalam kubur (Teman dan Syafaat) dan seterusnya hingga ke syurga jika kita dapat membacanya dan jadikannya sbgai teman ketika di dunia.”
Sumber : Tribun News via siakapkeli
Penyelam Ini Terkorbaan Ketika Pencarian Lion Air. Sebab Kemaatian Dia Didedahkan
Kematian penyelam anggota tim Basarnas saat bertugas mencari korban Lion Air di laut Pantai Tanjung Pakis Karawang, Jawa Barat, menambah duka republik Indonesia.
Penyelam tersebut diketahui bernama Syachrul Anto, merupakan anggota Indonesia Rescue Diver Team.
Syachrul Anto m3ninggal dunia ketika sedang mencari m@ngsa Lion Air PK-LQP, Jumat, 2 November kemarin. J3nazah sudah dikebumikan di Surabaya, Jawa Timur.
Ketua Pasukan Indonesia Rescue Diver Team, Bayu Wardoyo mengatakan, maangsa dievakuasi dari laut menggunakan kapal Victory milik Pertamina. Kemudian sekitar pukul 21.30 WIB menuju dermaga JICT 1.
“Habis itu langsung dibawa ke RSUD Koja, tapi dinyatakan meninggal pukul berapa tepatnya, kita nggak ada data. Terus dibawa ke rumah duka di Surabaya,” kata Bayu kepada wartawan, Sabtu (3/11/2018).
Bayu tak tahu persis kronologi rekannya itu bisa tewas usai menyelam mencari korban Lion Air. Menurut dia, semua sedang diselidiki oleh Basarnas.
“Kita (Indonesia Rescue Diver Team) di bawah koordinasi Basarnas, jadi yang ngurus semuanya ini Basarnas mulai dari dibawa ke RS Koja sampai ke kampung halamannya, dimakamin juga pakai cara Basarnas,” tutur Bayu.
DIKATAKAN M3NINGGAL SEBAB TEKANAN UDARA DI DALAM LAUT ( DEKOMPRESI )
Sementara itu, Dansatgas SAR Kolonel Laut (P) Isswarto mengatakan, penyebab meninggalnya penyelam tersebut diduga karena dekompresi.
Sementara itu, Dansatgas SAR Kolonel Laut (P) Isswarto mengatakan, penyebab meninggalnya penyelam tersebut diduga karena dekompresi.
Sepatutnya naik perlahan lahan ..
“Diduga dekompresi, karena tekanan, bekerja tidak tahu waktu, harusnya naiknya pelan-pelan, lima meter berhenti dulu, sampai muncul (ke permukaan), dia mungkin langsung,” kata Isswarto saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (3/11).
Isswarto mengatakan, harusnya penyelaman berakhir pada pukul 16.00 WIB, karena kondisi gelap dan cuaca yang kurang bersahabat. Namun, korban masih berada di bawah laut hingga pukul 16.30 WIB. “Korban dari sipil, penyelam Basarnas,” kata Isswarto.
SUMBER : Liputan6 via kl viral
VIDEO: Tim penyelam TNI AL menemukan roda pesawat dan sebagian mesin pesawat Lion Air JT-610 di dasar laut. Roda pesawat mulai diangkat Jumat sore (2/11). Sehari sebelumnya petugas menemukan kotak hitam pesawat.
Bagian besar puing Lion Air JT-610 mulai terdeteksi
#VIDEO: Roda pesawat Lion Air JT-610 diangkat dari dasar lautTim penyelam TNI AL menemukan roda pesawat dan sebagian mesin pesawat Lion Air JT-610 di dasar laut. Roda pesawat mulai diangkat Jumat sore (2/11). Sehari sebelumnya petugas menemukan kotak hitam pesawat.Simak juga beritanya di tautan ini: https://bbc.in/2DgBYgr
Posted by BBC News Indonesia on Friday, 2 November 2018
0 Comments